Praktikum 6-B Pemrograman Shell

 

                                              Praktikum 6-B                           Pemrograman  Shell

POKOK BAHASAN:

 

ü  Pemrograman Shell

 

TUJUAN BELAJAR:

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:

ü  Menggunakan struktur case – esac.

ü  Loop dengan while, for, do while.

ü  Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut.


DASAR TEORI:

1     INSTRUKSI TEST

Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari  sebuah  ekspresi. Ekspresi terdiri dari factor dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasil adalah ¹ 0.

·        Operator untuk test

 

Operator

0 atau TRUE, jika

string1 =

string2

Identical

string1 !=

string2

Not identical

-n string

 

String is not null

-z string

 

 


·        Test untuk files dan directory


Test dapat dilakukan untuk memeriksa apakah file ada (Exist), dapat dibaca, dapat ditulis, kosong dan lainnya.

Untuk memudahkan pembacaan (readability), test dapat ditulis dengan

[ ekspresi ]

[ sebenarnya adalah nama lain dari test, bedanya [ akan mencari kurung penutup ] pada akhir ekspresi yang harus dipisahkan oleh spasi.


2     LOGICAL && DAN || (SHELL LEVEL)

Notasi && dan || digunakan untuk menggabungkan instruksi shell sebagai alternatif untuk if then else. Notasi && dan  ||  sering  ditemukan dalah  shell  script system administrator untuk menjalankan routine dari system operasi.

·         instruksi1 && instruksi2

shell akan mengeksekusi instruksi1, dan bila exit status instruksi1 adalah FALSE, maka hasil dari AND tersebut sudah pasti sama dengan FALSE, sehingga

instruksi2 tidak mempunyai pengaruh lagi. Oleh  karena  itu,  instruksi2 tidak dijalankan. Sebaliknya bila hasil instruksi1 adalah TRUE(0), maka instruksi2 dijalankan

·         instruksi1 || instruksi2

shell akan mengeksekusi instruksi1, bila exit sta tus adalah TRUE(0), hasil dari operasi OR tersebut sudah pasti menghasilkan TRUE, terlepas dari hasil eksekusi


instruksi2.    Oleh   karena   itu  instruksi2 tidak perlu  dijalankan.   Bila hasil

instruksi1 adalah FALSE, maka instruksi2 akan dijalankan.

3     OPERATOR BILANGAN BULAT UNTUK TEST

Untuk membandingkan 2 buah bilangan, test memerlukan operator  yang  berbeda dengan string.

 

Operator

0 atau TRUE, jika

i1

–eq

i2

Bilangan sama

i1

–ge

i2

Lebih besar atau sama dengan

i1

–gt

i2

Lebih besar

i1 i1 i1

–le

–lt

–ne

i2 i2 i2

Lebih kecil atau sama dengan Lebih kecil

Bilangan tidak sama

4     OPERATOR LOGICAL (TEST LEVEL)

Logical operator terdiri dari AND, OR dan NOT. Operator ini menggabungkan hasil ekspresi sebagai berikut :

NOT : symbol !

 

 

!

True

False

False

True

AND : symbol -a

 

V1

V2

V1 –a V2

False

False

False

False

True

False

True

False

False

 

True

True

True

OR : symbol -o

 

V1

V2

V1 –o V2

False

False

False

False

True

True

True

False

True

True

True

True


5     KONSTRUKSI IF THEN ELSE IF

Bila status exit tidak sama dengan 0, maka kondisi menjadi FALSE dan instruksi setelah else akan dijalankan.

6     HITUNGAN ARITMETIKA

Tipe dari variable SHELL hanya  satu  yaitu  STRING.  Tidak  ada  tipe  lain  seperti Numerik, Floating, Boolean atau lainnya. Akibatnya variable ini tidak dapat membuat perhitungan aritmetika, misalnya :

A=5

B=$A +1    ## error


UNIX menyediakan utilitas yang bernama expr yaitu suatu utilitas yang melakukan aritmetika sederhana.

7     INSTRUKSI EXIT

Program dapat dihentikan (terminated/selesai) dengan instruksi exit. Sebagai nilai default program tersebut akan memberikan status exit 0.


8     KONSTRUKSI CASE


Case digunakan untuk menyederhanakan pemakaian if yang berantai, sehingga dengan case, kondisi dapat dikelompokkan secara logis dengan lebih jelas dan mudah untuk ditulis.

Case diakhiri denan esac dan pada setiap kelompok instruksi diakhiri dengan ;;. Pada akhir pilihan yaitu *) yang berarti adalah “default”, bila kondisi tidak memenuhi pola sebelumnya


9     KONSTRUKSI FOR

For digunakan untuk pengulangan dengan menggunakan var yang pada setiap pengulangan akan diganti dengan nilai yang berada pada daftar (list).


10  KONSTRUKSI WHILE

While digunakan untuk pengulangan instruksi, yang umumnya dibatasi dengan suatu kondisi. Selama kondisi tersebut  TRUE,  maka  pengulangan  terus  dilakukan.  Loop akan berhenti, bila kondisi FALSSE, atau program keluar dari blok while melalui exit atau break.


11  INSTRUKSI DUMMY

Instruksi dummy adalah instruksi yang tidak melakukan apa -apa, namun instruksi ini memberikan status exit 0 (TRUE). Oleh karena itu, instruksi dummy dapat digunakan sebagai kondisi forever pada loop (misalnya while).

Simbol instruksi dummy adalah Þ :

12  FUNGSI

Fungsi adalah program yang dapat dipanggil oleh program lainnya dengan menggunakan notasi NamaFungsi(). Fungsi memberikan exit  status  ($?)  yang dinyatakan dengan return nr, atau nilai 0 sebagai default.

Membuat fungsi diawali dengan nama fungsi, parameter, kemudian blok

program yang dinyatakan dalam { … }. Contoh :

F1( ) {

……..

…….. return 1

}

Variabel dapat didefinisikan dalam fungsi sebagai variable local atau global.

Hal yang perlu diperhatikan, nama variable yang digunakan dalam  sebuah  fungsi,  jangan sampai bentrok dengan nama variable yang sam adi luar fungsi, sehingga tidak terjadi isi variable berubah.

 

TUGAS PENDAHULUAN :

Sebagai    tugas   pendahuluan,    bacalah    dasar   teori   diatas kemudian buatlah program Shell untuk Latihan 1 sampai dengan 5.

Percobaan 8 : Instruksi Test

1. Menggunakan instruksi test, perhatikan spasi antara

$ NAMA=amir

$ test $NAMA = amir

$ echo $?

$ test $NAMA = boris

$ echo $?




Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Variabel NAMA diisi dengan azizahazzahra. Kemudian untuk memanggil variabel NAMA dengan perintah test dengan $NAMA didefiniskan 
azizahazzahra maka status exit bernilai 0. Sedangkan apabila berisi azzahra status exit berisi 1 artinya nama azzahra belum diinputkan, maka apabila dipanggil nama pnj tidak ditemukan.

2. Aplikasi test dengan konstruksi if

$ vi prog06.sh
#!/bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “
read NAMA
if test “$NAMA” = azizah
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan azizah, sorry!”
fi



Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Perintah vi prog06.sh berfungsi untuk membuat program dengan script shell berikut 
$ vi prog06.sh
#!/bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “
read NAMA
if test “$NAMA” = azizah
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan azizah, sorry!”
fi

Sama halnya dengan point sebelumnya, yaitu aplikasi test, namun pada shell script prog06.sh. Variabel nama didefinisikan sebagai azizah. Dengan perintah if apabila variabel nama berisi azizah maka akan ditampilkan Selamat datang azizah sedangkan apabila bukan (else) maka akan ditampilkan Anda bukan azizah, sorry !! script fi untuk mengakhiri program.

3. Jalankan program prog06.sh dengan memasukan NAMA = amir dan NAMA = <CR> perhatikan hasil tampilannya

$ . prog06.sh [NAMA = azizah]
$ . prog06.sh [NAMA = <CR>] (Terdapat pesan error)

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Perintah ini merupakan eksekusi dari prog06.sh apabila nama diisi dengan azizah maka seperti hasilnya yaitu Anda bukan azizah, sorry. sedangkan pada contoh kedua variabel nama diisi dengan <CR> maka ditampilkan pesan error karena tidak ada di direktori.

4. Modifikasi prog06.sh dengan menggunakan notasi untuk test

$ vi prog06.sh
#!/bin/sh
# prog06.sh
echo –n “NAMA = “
read NAMA
if [ “$NAMA” = azizah ]
then
echo “Selamat Datang $NAMA”
else
echo “Anda bukan azizah, sorry!”
fi

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Sama halnya dengan point 2 namun pada modifikasi ini perintah test diganti dengan perintah [ ], dan akan di eksekusi pada percobaan berikutnya.

5. Jalankan program prog06.sh dengan memasukan NAMA = azizah

$ . prog06.sh [NAMA= azizah]

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah instruksi test. Meskipun perintah if didefiniskan dengan perintah [ ] tapi hasil eksekusi prog06.sh akan menampilkan hasil yang sama dengan perintah test sebelumnya.

Percobaan 9 : Notasi && dan ||

1. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian instruksi echo akan dijalankan

$ [ -f prog01.sh ] && echo “prog01.sh ada”

Analisa : Pada gambar diatas merupakan perintah notasi && dan ||. Bila file prog01.sh ada (TRUE), maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh ada, karena itu exit status adalah TRUE, hasil operasi AND masih tergantung pada hasil eksekusi instruksi ke 2, dan dengan demikian instruksi echo akan dijalankan.


 2. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan

$ [ -f prog99.sh ] && echo “prog99.sh ada”

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE dan instruksi echo tidak dijalankan.

3. Bila prog01.sh ada maka jalankan shell script tersebut

$ [ -f prog01.sh ] && . prog01.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan peritnah notasi && dan ||. Pada perintah ini adalah untuk menjalankan shell script dari prog01.sh. sama halnya dengan fungsi instrusi dari . prog01.sh.

4. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dan karena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan

$ [ -f prog01.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”

Analisa : Pada gambar  di atas merupakan perintah notasi && dan ||. Bila prog01.sh ada maka jalankan program berikutnya. File prog01.sh memang ada, karena itu exit status adalah TRUE, dan karena sudah TRUE maka instruksi echo tidak lagi dijalankan.

5. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan

$ [-f prog99.sh ] || echo “Dieksekusi tidak ?”

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. File prog99.sh tidak ada, karena itu exit status adalah FALSE, hasil masih tergantung atas exit status instruksi ke dua, karena itu instruksi echo dijalankan (dieksekusi).

6. File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error

$ [ -f prog99.sh ] || echo “Sorry, prog99.sh tidak ada”

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah notasi && dan ||. File prog99.sh tidak ada, maka tampilkan pesan error seperti perintah di atas.

Percobaan 10 : Operator bilangan bulat untuk test

1.  Menggunakan operator dengan notasi test

$ i=5
$ test “$i” -eq 5
$ echo $?

Analisa : Pada gambar  di atas merupakan perintah operator bilangan bulat untuk test. Variabel i berisi 5 maka dengan notasi test, variabel i –eq (sama dengan) 5 dan apabila dijalankan instruksi echo $? status exit bernilai 0 karena i memang berisi dengan nilai 5.

2. Menggunakan operator dengan notasi [] (pengganti notasi test)

$ [ “$i” –eq 5]
$ echo $?


Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah operator bilangan bulat untuk test. Sama halnya dengan yang nomer 1, namun diganti dengan notasi [ ] maka status exit tetap akan bernilai 0.

Percobaan 11 : Operator Logical dan konstruksi elif

1.   Buatlah file prog07.sh

$ vi prog07.sh
#!/bin/sh
# prog07.sh
echo –n “INCOME = “
read INCOME
if [ $INCOME –ge 0 –a $INCOME -1e 10000 ]
then
Biaya=10
elif [ $INCOME –gt 10000 –a $INCOME -1e 25000 ]
then
BIAYA=25
else
BIAYA=35
fi
echo “Biaya = $BIAYA”




Analisa : Pada gambar  di atas merupakan perintah operator logika dan konstruksi elif. Perintah $ vi prog07.sh berfungsi untuk membuat Shell script prog07.sh yang berisi perintah if dengan variabel income. Ada 3 perintah yaitu BIAYA=10, BIAYA=25 dan BIAYA=35 dan akan dieksekusi pada berikutnya.

2. Jalankan file prog07.sh dan masukan untuk INCOME=5000, 20000, 28000

$ . prog07.sh [INCOME=5000]
$ . prog07.sh [INCOME=20000]
$ . prog07.sh [INCOME=28000]

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah operator logika dan konstruksi elif. Apabila variabel income diisi dengan INCOME antara 0 sampai dengan 10000 maka biaya yang akan ditampilkan adalah 10, sedangkan apabila income berisi nilai antara 10000 sampai dengan 25000 maka biaya yang akan ditampilkan adalah 25 dan jika INCOME berisi lebih dari 25000 maka ditampilkan BIAYA 35 dan tampil seperti gambar di atas.

Percobaan 12 : Hitungan aritmetika

1.  Menggunakan utilitas expr

$ expr 5 + 1
$ A=5
$ expr $A + 2
$ expr $A – 4
$ expr $A * 2 (Ada pesan error)
$ expr $A \* 2
$ expr $A / 6 + 10
$ expr 17 % 5

Analisa : Pada gambar  di atas merupakan perintah hitungan aritmatika. Untuk perhitungan aritmatika dapat menggunakan utilitas expr. Untuk simbol dari penjumlahan adalah +, pengurangan -, namun untuk perkalian bukan menggunakan perintah * tetapi expr dari perkalian adalah \* dan untuk pembagian menggunakan / dan % digunakan untuk expr mod atau sisa hasil bagi dan tampil seperti gambar di atas.

2. Subtitusi isi variable denga hasil utilitas expr

$ A=5
$ B=’expr $A + 1’
$ echo $B

Analisa : Pada gambar di atas merupakan peritnah hitungan aritmatika. Variabel A diisi dengan 5 kemudian variabel 5 berisi subtitusi dari perintah expr $A + 1 maka apabila variabel B dipanggil akan berisi hasil dari aritmatika tersebut.

Percobaan 13 : Instruksi exit

1.   Buat shell script prog08.sh

$ vi prog08.sh
#!/bin/sh
if [ -f prog01.sh ]
then
exit 3
else
exit -1
fi

Analisa : Pada gambar di atas merupakan peritntah instruksi exit. Shell script prog08.sh inimberisi instruksi if untuk notasi [ ] prog01.sh berisi instruksi exit dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan Prog08.sh

$ . prog08.sh
$ echo $?

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah instruksi exit. Apabila prog08.sh dieksekusi dengan . prog08.sh kemudian status exit di tampilkan akan menampilkan nilai 0 dan tampil seperti gambar di atas.

Percobaan 14 : Konstruksi case - esac

1.  Buatlah file prog09.sh dengan editor vi

$ vi prog09.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog09.sh
echo “1. Siapa yang aktif”
echo “2. Tanggal hari ini”
echo “3. Kalender bulan ini”
echo –n “Pilihan : “
read PILIH
case $PILIH in
1)
echo “Yang aktif saat ini”
who
;;
2)
echo “”Tanggal hari ini”
date
;;
3)
echo “Kalender bulan ini”
cal
;;
*)
echo “Salah pilih !!”
;;
esac

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Dengan variabel pemilihan PILIH melalui keyboard. Format penulisan case ini pertama diawali dengan case kemudian variabel pilih diikuti dengan in. Kemudian definiskan untuk nomor 1 hingga 3 setiap nomor ditutup dengan simbol ;;. Untuk pemilihan terakhir apabila memilih selain nomor 1 2 3 digunkan perintah *). Kemudian ditutup dengan esac dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

2. Jalankan perintah prog09.sh

$ . prog09.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Apabila memilih nomor 1 maka akan ditampilkan siapa user yang sedang aktif, sedangkan apabila memilih nomor 2 akan ditampilkan tanggal hari ini, apabila memilih nomer 3 akan tampil kalender bulan inid an apabila memilih selai nomor 1 2 atau 3 maka akan ditampilkan echo Salah pilih !!. Kemudian ditutup dengan esac.

3. Buatlah file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog10.sh
echo –n '"Jawab (Y/T) : "'
read JWB
case $JWB in
Y | Y | ya | Ya | YA ) JWB=y ;;
T | T | tidak | Tidak | TIDAK ) JWB=t ;;


Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Shell script prog10.sh ini merupakan bentuk lain dari perintah case. Variabel JWB dapat dijawab dengan perintah y/Y/ya?Ya/YA untuk y, sedangkan untuk JWB=t dapat ditulis dengan t/T/tidak/Tidak/TIDAK dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

4. Jalankan program prog10.sh

$ . prog10.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Ini merupakan eksekusi dari prog10.sh. saya menggunakan 3 buah contoh untuk nilai JWB yaitu y, T dan YA.

5. Modifikasi file prog10.sh yang merupakan bentuk lain dari case

$ vi prog10.sh
#!/bin/sh
#Prog: prog10.sh
echo –n '“jawab (Y/T) : \c”'
read JWB
case $JWB in
[yY] | [yY] [aA] ) JWB=y ;;
[tT] | [tT]idak ) JWB=t ;;
esac

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Selain pada percobaan 14 nomer 3 diatas, perintah case untuk jawaban juga dapat ditulis seperti diatas. Berarti y dapat ditulis huruf kecil atau besar, kemudian untuk “ya” bisa y nya bisa huruf besar/kecil begitupula dengan a nya. Sama halnya dengan ya tidak juga demikian dan akan dieksekusi pada berikutnya.

6. Jalankan program prog10.sh

$ . prog10.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah Konstruksi Case-Esac. Ini merupakan eksekusi dari program shell script prog10.sh untuk modifikasi nya dan tampil seperti gambar di atas.

Percobaan 15 : Konstruksi for-do-done

1.   Buatlah file prog11.sh

$ vi prog11.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog11.Sh
for NAMA in azizah azzahra poetri sampar
do
echo “Nama adalah : $NAMA”
done



Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Shell script ini berisi konstruksi for-do-done dimana for untuk variabel nama ada damelia messi neymar suarez. Kemudian dijalankan dengan perintah do dan ditutup dengan done dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan program prog11.sh

$ . prog11.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Apabila prog11.sh ini dijalankan perintah echo akan ditampilkan untuk setiap NAMA karena menggunakan pengulangan for dan tampil seperti tampilan di atas.

3. Buatlah file prog12.sh yang berisi konstruksi for dan wildcard

$ vi prog12.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog12.sh
for F in *
do
echo $F
done

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Shell script prog12.sh ini berisi konstrusi for dan wild card. Program ini akan menampilkan nama file yang berada pada current directory dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

4. Jalankan program prog12.sh

$ . prog12.sh



Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Apabila prog12.sh ini dijalankan maka sleuruh nama directory pada current directory akan ditampilkan dan tampil seperti gambar.

5. Modifikasi file prog12.sh.

$ vi prog12.sh
#!/bin/sh
# prog: prog 12. Sh
for F in *.1st
do
1s -1 $F
done

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah yaitu konstruksi for-do-done. Modifikasi prog12.sh ini akan menampilkan long list dari file yang mempunyai ekstensi file .lst dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

6. Jalankan prog12.sh

$ . prog12.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah konstruksi for-do-done. Tidak ditemukan file/direktori dengan ekstensi .lst pada current directory ini sehingga ditampilkan pesan error dan tampil seperti gambar.

Percobaan 16 : Konstruksi while-do-done

1.  Buatlah program prog13.sh

$ vi prog13.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog13.sh
PILIH=1
while [ $PILIH -ne 4 ]
do
echo "1. Siapa yang aktif"
echo "2. Tanggal hari ini"
echo "3. Kalender bulan ini"
echo "4. Keluar"
echo "Pilihan : \c"
read PILIH
if [ $PILIH –eq 4 ]
then
break
fi
clear
done
echo "Program berlanjut di sini setelah break"

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah yaitu konstruksi while-do-done. Program shell script untuk prog13.sh ini berisi perintah pengulangan serta terdapat 4 pilihan. Variabelnya adalah PILIH –ne 4 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan prog13.sh

$ . prog13.sh


Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah konstruksi while-do-done. Ketika prog13.sh ini dijalankan apabila memilih nomor 1 2 atau 3 maka akan diulangi atau ditampilkan lagi pilihan tersebut karena perintahnya tidak berisi. Sedangkan apabila memilih nomor 4 maka pengulangan akan berhenti kemudian tampil tulisan dan tampil seperti gambar.

Percobaan 17 : Instruksi Dummy

1.   Modifikasi file prog13.sh, kemudian jalankan!

$ vi prog13.sh
#!/bin/sh
# Prog: prog13.sh
PILIH=1
while :
do
echo “1. Siapa yang aktif”
echo “2. Tanggal hari ini”
echo “3. Kalender bulan ini”
echo “4. Keluar”
echo “ Pilihan : \c”
read PILIH
if [ $PILIH –eq 4 ]
then
break
fi
clear
done
echo “Program berlanjut di sini setelah break”

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah yaitu instruksi dummy. Modifikasi ini terlihat pada penulisan while : sebelumnya ditambahkan dengan notasi [ $PILIH –ne 4] sedangkan pada prog14.sh sekarang tidak ada dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya

2. Jalankan prog13.sh

$ . prog13.sh



Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Hasil dari eksekusi modifikasi prog13.sh ini akan sama dengan perintah sebelumnya yaitu pada percobaan 16 dan tampil seperti gambar.

3. Buatlah file prog14.sh yang berisi instruksi dummy untuk konstruksi if, kemudian jalankan!

$ vi prog14.sh
#!/bin/sh
# Prog : prog14.sh
echo –n “masukan nilai : “
read A
if [ $A –gt 100 ]
then
:
else
echo “ ok !”
fi

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Masih pada shell script, pada program prog14.sh ini berisi instruksi dummy untuk konstruksi if. Variabel A dinyatakan dengan nilai –ne 100. Then echo OK dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

4. Jalankan prog14.sh

$ . prog14.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah instruksi dummy. Apabila dijalankan jika nilai yang dimasukan masih kurang dari 100 maka ditampilkan OK !, sedangkan apabila nilai lebih dari 100 maka tidak akan ada pesan OK ! dan tampil seperti gambar.

Percobaan 18 : Fungsi

1. Buatlah file fungsi.sh, kemudian jalankan!

$ vi fungsi.sh
#!/bin/sh
# Prog : fungsi.sh
F1 ( ) {
echo “Fungsi F1”
return 1
}
echo “Menggunakan fungsi”
F1
F1
echo $?

Analisa : Pada gambar  di atas merupakan perintah fungsi. File fungsi.sh pada shell script ini berisi perintah fungsi untuk return 1 dan status exit setalah menjalankan fungsi dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

2. Jalankan fungsi.sh

$ . fungsi.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah fungsi. File fungsi.sh ini apabila dijalankan akan berstatus exit 1 karena bernilai false dan tampil seperti gambar.

3. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan!

$ vi fungsi.sh
#!/bin/sh
# Prog : fungsi.sh
F1 ( )
{
Honor=10000
echo “Fungsi F1”
return 1
}
echo “Menggunakan fungsi”
F1
F1
echo “Nilai balik adalah $?”
echo “Honor = $Honor”

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah fungsi. Modifikasi file fungsi.sh ini hanya ditambah variabel Honor dengan 10000 dan echo Nilai balik adalah $? dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

4. Jalankan fungsi.sh

$ . fungsi.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah yaitu fungsi. Tidak ada perbedaan fungsi dalam file.sh hasil modifikasi ini hanya penambahan nilai dari variabel Honor saja dan tampil seperti gambar.

5. Menggunakan variable pada fungsi dengan memodifikasi file fungsi.sh, kemudian jalankan!

$ vi fungsi.sh
#!/bin/sh
# Prog : fungsi.sh
F1 ( )
{
local Honor=10000
echo “Fungsi F1”
return 1
}
echo “Menggunakan fungsi”
F1
F1
echo “Nilai balik adalah $?”
echo “Honor = $Honor”

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah yaitu fungsi. Percobaan ini juga masih merupakan modifikasi dari file fungsi.sh dengan penambahan local sebelum  pendefinisian variabel Honor=10000 dan akan dieksekusi pada percobaan berikutnya.

6. Jalankan fungsi.sh

$ . fungsi.sh

Analisa : Pada gambar di atas merupakan perintah fungsi. Dan untuk hasilnya pun tidak ada perubahan dari modifikasi file fungsi.sh sebelumnya. Sama saja dengan percobaan 18 nomer 3 dan tampil seperti gambar.

LATIHAN:

1. Buatlah program salin.sh yang menyalin f

ile (copy) sebagai berikut : Salin.sh file –asal file-tujuan Dengan ketentuan :

a. Bila file asal tidak ada, berikan pesan, salin gagal.
b. Bila file tujuan ada tersebut directory, beri pesan bahwa file tidak bisa disalin ke direktori
c. Bila file tujuan ada dan file biasa, beri pesan apakah file tersebut akan dihapus, bila dijawab dengan “Y”, maka copy file tersebut
d. Bila file tujuan belum ada, lakukan copy

Untuk mengambil nama file, gunakan parameter $1 dan $2. Bila jumlah parameter tidak sama ($#) dengan 2, maka beri pesan exit=-1

#!/bin/sh
# file: salin.sh
# Usage: salin.sh fasal ftujuan
if [ $# -ne 2]
then
echo “Error, usage: salin.sh file-asal file-tujuan”
exit –1
fi
fasal=$1
ftujuan=$2
echo “salin.sh $fasal $ftujuan”
……

……



Analisa : Pada gambar di atas merupakan program copy file, dimana pada gambar di atas jika file tidak berhasil ditemukan maka nantinya akan langsung di close. Untuk pilihan digunakan perintah if else then, tetapi karena perintah pertama pada shell script salin.sh menyatakan jika file tidak ada maka akan di close, dan memang si file ini tidak ada, sehingga perintah yang dikerjakannya pada saat shell script dieksekusi menggunakan perintah . Salin.sh adalah perintah pilihan nomor 1 yaitu “keluar” karena tidak ada filenya dan tampil seperti gambar di atas.

2. Buat program yang memeriksa nama direktori, jika parameter tersebut adalah direktori, maka jalankan instruksi ls –ld pada direktori tersebut. Namakan program tersebut checkdir.sh. gunakan notasi [ -d namadirektori ] dan pilih logical && atau || pada level shell.

#!/bin/sh
# file: checkdir.sh
# Usage: checkdir.sh DirectoryName
#
if [ $# -ne 1]
then
echo “Error, usage: checkdir.sh DirectoryName”
exit 1
fi
[ … ] && …

Analisa : Pada gambar di atas merupakan program memeriksa nama direktori. Seperti yang terjadi pada latihan no. 1 tadi, ketika dijalankan program checkdir.sh ini tidak menemukan directory yang di cari sehingga secara otomatis akan di “closed” atau exit dan tampil seperti gambar di atas.

3. Dengan shell script pph.sh, hitung PPH per tahun dengan ketentuan sebagai
berikut :

  • 10 juta pertama PPH 15%,
  • 25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%
  • Bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%.

Contoh :
Gaji 8 juta
PPH = 15% * 8 juta
                            Gaji 12 juta
PPH = 15% * 10 juta + 25% (12-10) juta
                            Gaji 60 juta
PPH = 15% * 10 juta + 25% * 25 juta + 25% * (60-10-25) juta
Debugging : untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi –x pada eksekusi shell.

$ sh –x pph.sh
+ echo –n ‘Berikan gaji dalam ribuan rupiah : ‘
Berikan gaji dalam ribuan rupiah : + read gaji
20000
+ pkp=10000
+ ‘[‘ 20000 –le 10000 ‘]’
++ expr 20000 – 10000
+ gaji=10000
+ pph=1500
+ pkp=25000
+ ‘[‘ 10000 –le 25000 ‘]’
+ pkp=10000
++ expr 1500 + 10000 ‘*’ 25 / 100
+ pph=4000
+ echo ‘Pajak Penghasilan = 4000’
Pajak Penghasilan = 4000


Analisa : Pada gambar di atas merupakan shell script pph.sh, menghitung PPH per tahun dengan ketentuan 10 juta pertama PPH 15%, 25 juta berikutnya (sisa) PPH 25%, bila masih ada sisa, maka sisa tersebut PPH 35%. Untuk membuat sebuah file pph.sh gunakan perintah vi pph.sh. masuk ke shell dan buat sebuah perintah dalam vi  pph.sh dengan memasukan perintah yang ada pada gambar di atas. Gunaka tombol Esc ‘:’ dan wq untuk keluar dari shell dan menyimpan. Kemudian jalankan pph.sh dengan \ perintah bash pph.sh dan untuk debugging untuk melakukan tracing (debug) gunakan opsi –x pada eksekusi shell, maka hasilnya tampil seperti gambar di atas.

4. Buatlah program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string :

start
stop
status
restart
reload

Bila buka dari string tersebut, maka berikan pesan error. Sempurnakan program dibawah ini!


Analisa : Pada gambar di atas merupakan tahapan membuat program myprog.sh yang memproses parameter $1, nilai parameter harus berupa string start, stop, status, restart, dan reload. Isi dari file myprog.sh dengan perintah untuk melakukan seleksi terhadap inputan yang dimasukan. Jika inputan yang dimasukan start, stop, status, restart, atau reload maka akan muncul output seperti gambar di atas dan jika tidak, akan muncul informasi kesalahan dan tampil seperti gambar di atas.

5. Buat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan continue = 2. Modifikasi program!

#!/bin/sh
# Confirm whether we really want to run this service
confirm() {
local YES=”Y”
local NO=”N”
local CONT=”C”
while :
do
echo –n “(Y)es/(N)o/(C)ontinue? {Y] “
read answer
answer=`echo “$answer” | tr ‘[a-z]’ ‘[A-Z]’`
if [ “$answer” = “” –0 “$answer” = $YES ]
then
return 0
elif ….
then
return 2
elif ….
then
return 1
fi
done
}

Test fungsi diatas dengan program berikut :
$ vi testp.sh
. confirm.sh
confirm
if [ $? –eq 0 ]
then
echo “Jawaban YES OK”
elif [ $? =eq 1 ]
then
echo “Jawaban NO”
else
echo “Jawaban CONTINUE”
fi

Perhatikan baris pertama, adalah loading dari fungsi confirm yang terdapat di script confirm.sh. Setelah eksekusi script tersebut, maka fungsi confirm dapat digunakan.




Analisa : Pada gambar di atas merupakan latihan nomer 5 yaitu membuat sebuah fungsi pada script confirm.sh yang memberikan konfirmasi jawaban Yes, No atau Continue. Jika jawaban Yes, maka beri nilai balik 0, No = 1 dan continue = 2 serta memodifikasi program tersebut. Pada perintah yang terdapat di modul tidak bisa dijalankan, sehingga digunakan modifikasi terhadap isi perintah. Lalu digunakan perintah elif seperti yang terlihat pada gambar di atas, dan ketika dijalankan hasilnya akan tampil seperti di atas dengan output tulisan “Jawaban YES OK”.

 

Kesimpulan:

  • Shell script dibuat dengan editor teks (ASCII editor) dan umumnya diberikan ekstensi “.sh”.serta Variable shell adalah variable yang dapat mempunyai nilai berupa nilai String. Variable harus dimulai dengan alfabet, disusul dengan alfanumerik dan karakter lain.  Variabel dapat ditulis dalam huruf kecil atau huruf besar atau campuran keduanya. Nilai variable dapat diisi melalui keyboard (stdin) dengan instruksi read.
  • Setiap program setelah selesai dieksekusi akan memberikan informasi melalui variable spesial $?.  Indikasi yang diberikan adalah :
    o Bila program berakhir dengan sukses, $? = 0
    o Bila program berakhir dengan error,    $? = 1
  • Instruksi test digunakan untuk memeriksa kondisi dari sebuah ekspresi. Ekspresi terdiri dari factor dan operator yang dipisahkan oleh spasi. Hasil test akan memberikan nilai berupa status exit, yaitu 0 bila ekspresi sesuai, bila tidak maka hasil adalah <> 0
  •  Ada beberapa jenis Operator yaitu
    ·         Operator untuk test
    ·         Test untuk file dan direktori
    ·         LOGICAL && dan ||
    ·         Operator bilangan bulat
    ·         Operator Logical
  • Dalam pemrograman shell kita juga bisa menggunakan perintah percabangan if,case dan perulangan while in.selain itu kita juga bisa membuat sebuah fungsi yang nantinya bisa dipanggil oleh file lain.

 

 




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktikum 6-A Pemrograman Shell

Praktikum 4B Proses dan Manajemen Proses

Praktikum 12 Manajemen Aplikasi